POHON ULIN BERUSIA 1000 TAHUN DARI TNK SANGKIMAH TO HINDUSTAN (IRONWOOD TREE)
https://www.fathur.web.id/2019/12/pohon-ulin-berusia-1000-tahun-di-tnk.html
Pohon Ulin raksasa yang akan diulas dalam tulisan kali ini adalah salah satu spot iconic dari beberapa spot yang tersedia seperti Jjembatan Gantung, Jembatan Tali, Rumah Pohon, Bumi Perkemahan, sungai dan kawasan vegetasi lainnya ketika anda mengunjungi dan masuk kawasan wisata Taman Nasional Kutai (TNK) Sangkimah, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
TNK Sangkimah terletak ditepi jalan poros Bontang - Sangatta. Sedangkan jarak antara kota Bontang dengan Sangatta sekitar 56 Km atau dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalan darat. TNK Sangkimah memiliki berbagai tipe vegetasi utama yaitu vegetasi hutan pantai atau mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, hutan genangan dataran rendah, hutan ulin, meranti, kapur dan hutan campuran serta tentunya terdapat pula berbagai satwa unik seperti Orang Utan, Bekantan, Kera Ekor Panjang, Beruk, Kukang, Banteng, Rusa, Kijang, Beruang Madu, Bangau Tong-Tong dan berbagai jenis flora.
Kala turun dari kendaraan dan menginjakkan kaki di kawasan TNK ini, anda akan disambut dengan taman mini bertuliskan Taman Nasional Kutai dengan ornamen daun serta pintu gerbang TNK Sangkimah. Beberapa meter dari pintu gerbang utama terdapat panggung dan tempat duduk yang bentuknya melingkar serta bermotif kayu. Anda dapat beristirahat sejenak ditempat ini atau di beberapa gazebo yang ada disekitar panggung ini sebelum menjelajahi spot-spot menarik di areal TNK ini.
Sebelum anda menikmati keindahan alam dikawasan ini serta spot-spot menariknya maka anda harus membeli tiket masuk dulu seharga Rp. 7.500,- /orang, sedangkan untuk kegiatan khusus seperti berkemah dan lainnya maka anda perlu mengajukan izin terlebih dahulu. Setelah itu petugas akan mencatat identitas anda beserta rombongan untuk kepentingan pendataan.
Tidak jauh dari loket dan panggung terdapat toilet, untuk itu akan lebih baik jika anda mengeluarkan "beban" anda terlebih dahulu disana agar tidak ribet saat menjelajahi track yang panjang dengan rute naik-turun bahkan menyebrangi jembatan, namun jangan khawatir karena semua track "resmi" yang akan anda lalui akan melalui jembatan-jembatan ulin sepanjang perjalanan anda, dan harus ektra hati-hati ketika hujan atau kondisi basah karena akan cukup licin.
Pastikan sebelum anda memasuki track yang sudah disediakan anda telah membawa peta yang disediakan petugas atau anda juga dapat membaca peta besar yang dipasang dipintu starting point dan dibeberapa persimpangan-persimpangan yang ada didalam hutan. Yang tidak kalah pentingnya adalah membawa perbekalan minuman secukupnya serta stamina yang cukup karena total track yang akan anda lalui sekitar 5 KM. Namun jika anda hanya berniat sampai di Pohon Ulin Raksasa maka anda harus putar balik setelah mencapai lokasi tersebut. Adapun jarak starting point menuju spot Pohon Ulin Raksasa sekitar 800 M atau 1,6 KM jika ditempuh pulang-pergi.
Sebagai mahluk yang berTuhan maka ucapkanlah terlebih dahulu "Salam" kepada para penghuni hutan namun cukup dalam hati saja ya, seraya sambil berdoa mohon perlindungan agar selama anda menjelajahi track yang disediakan diberikan perlindungan oleh Allah SWT.
Selama dalam perjalanan dan melalui kawasan hutan ini agar selalu berhati-hati, dan jangan pernah turun ke tanah (lompat jalur jembatan ulin) kecuali anda didampingi petugas dan untuk keperluan khusus seperti penelitian dsb. Anda dilarang keras berburu, menebang pohon, membuang sampah disepanjang rute yang anda lalui serta perhatikan selalu rambu-rambu ataun petunjuk yang tersedia.
Selanjutnya track awal anda akan melalui jembatan ulin dengan tinggi sekitar 50 Cm sepanjang kira-kira 250 M (hati-hati dalam melangkah) karena papan-papan ulin yang disusun berjejer membentuk jalur yang aman dilewati tersebut cukup licin karena diselimuti lumut. Perjalanan menyenangkan karena dinaungi rerimbunan pohon, lalu anda akan menemukan dan menyebrangi sungai dengan menaiki dan meniti sebuah Jembatan Gantung dengan lebar lebih kurang 1 M dan panjang sekitar 15 M. Jembatan gantung ini cukup kokoh dan aman karena ditopang diatas 3 buah tali Sling yang cukup besar. Jembatan Gantung ini salah satu titik spot untuk berfoto atau selfi terbaik. Untuk melintasi jembatan ini ada batas maksimum orang yang dapat melintasi secara bersamaan yakni sebanyak 5 orang.
Sekitar 10 meter dari jembatan ini ada panah petunjuk yang bertuliskan jika lurus anda akan menuju Pohon Ulin Raksasa, namun anda juga dapat mengambil rute kekanan melewati jembatan Sling Tunggal (rute ini tidak disarankan bagi pemula karena melewati jalan tanah dan cukup berbahaya). Untuk menuju Pohon Ulin Raksasa anda masih harus menapaki jembatan ulin sekitar 550 M dengan track menanjak, turun dan berbelok yang cukup menghabiskan energi terlebih jika memang anda tidak terbiasa jalan kaki, untuk itu dibeberapa titik disediakan pondok/gazebo untuk anda dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Suara serangga dan hewan yang entah bersembunyi di mana saling bersahutan menyajikan musik alam nan merdu serta ditambah suara gemerisik dedaunan diterpa angin, dan hawa segar yang sayang untuk disia-siakan pengunjung ketika menghirup oksigen sebanyak mungkin, mumpung berada di hutan alam yang oksigennya berlimpah.
Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 800 M maka anda akan sampai dilokasi kedua atau spot ke-2 yakni Pohon Ulin Raksasa karena merupakan pohon ulin terbesar didunia dan ditemukan masih hidup dan terus tumbuh dan berkembang. Disekitar area pohon ulin ini terdapat berbagai informasi mengenai pohon ulin tersebut, dan terdapat pula beberapa gazebo/pondok untuk beristirahat.
Itulah dia, Pohon Ulin (Eusideroxylon zwageri) terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Inilah kayu nomor satu yang paling diburu penjarah Taman Nasional Kutai. Kuat, tahan air, dan bentuknya yang lurus adalah syarat sempurna kayu jenis ini.
Beruntunglah pohon ini selamat dari penjarah ketika ditemukan pertama kali tahun 1993 oleh Sarjo, tenaga pengamanan hutan Taman Nasional Kutai yang sedang mendampingi peneliti asing. Inilah awal dibukanya Wisata Alam Sangkima, seluas 300-an hektar atau 0,1 persen dari luas Taman Nasional Kutai.
Ulin raksasa ini berdiameter 2,47 meter sehingga butuh 6-7 orang untuk memeluknya. Mengingat pertumbuhannya sangat lambat, diperkirakan ulin ini berumur 1.000 tahun lebih. Karena faktor umur dan kemungkinan pernah tersambar petir sehingga bagian atas Pohon Ulin ini patah.
Kayu ulin disebut juga dengan bulian atau kayu besi adalah tanaman khas Kalimantan yang sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, dan perkapalan. Kayu ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya bisa mencapai 50 meter dan diameter mencapai 120 cm
Kayu ulin sangat kuat dan awet, dengan kelas kuat I dan kelas awet I mempunyai berat jenis 1,04. Kayu ulin tahan akan serangan rayap dan serangga penggerek batang, tahan akan perubahan kelembaban dan suhu serta tahan pula terhadap air laut. Kayu ini sangat sukar dipaku dan digergaji tetapi mudah dibelah.
Bahkan saat kami mengunjungi Bollywood (India) beberapa waktu lalu, kami sempat diceritakan oleh tour guide disana saat beliau menjadi pemandu kami mengunjungi wilayah AGRA di negara bagian Uttar Pradesh yakni tempat dimana Taj Mahal berada sebagai salah satu keajaiban dunia. Diceritakan bahwa pada zaman dahulu, Hindustan (India) dibawah kerajaan Mughal telah melakukan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di nusantara.
Taj Mahal dan Taj Hitam yang berada di tepi Sungai Yamuna konon dibangun diatas pondasi Kayu Hitam atau kayu Besi yang didatangkan dari wilayah Timur dari India. Menurut para sejarawan, yang dimaksud disini adalah Indonesia atau lebih tepatnya lagi pulau Kalimantan (Borneo). Kayu yang dimaksud sebagai pondasi atau alas dari bangunan Taj Mahal adalah Kayu Ulin. Hal ini dilakukan karena Taj Mahal dibangun ditepi sungai Yamuna yang kala itu acap kali diterjang banjir. Artinya kayu Ulin yang kini mulai langka tersebut sudah diperdagangkan sejang ribuan tahun yang lalu.
Video Penampakan Pohon Ulin Raksasa
Sumber:Wikipedia
Terimakasih atas saran dan tanggapannya, segera akan dibalas !